Invalid Date
Dilihat 304 kali
Sentani, Jubi – Kampung Doyo Baru, saat ini satu-satunya kampung di Kabupaten Jayapura yang memiliki pasar dan dikelola Pemerintah Kampung melalui Badan Usaha Milik Kampung (Bumkamp).
Kampung yang terletak di
Distrik Waibu ini memiliki penduduk 17 ribu jiwa, 8 ribu kepala keluarga, dan
54 RT (Rukun Tetangga).
Kepala Kampung Doyo Baru Marice Yappo saat ditemui Jubi.id di kantornya pada Selasa (25/6/2024) mengatakan Pemerintah Kampung Doyo Baru melalui BUMKamp menarik retribusi dari pedagang yang berjualan di Pasar Kampung Doyo Baru.
“Ada 150-an pedagang dan
setiap hari mereka membayar Rp10 ribu sebagai retribusi di Pasar Kampung Doyo
Baru,” katanya.
Pasar ini menjual bermacam-macam barang hasil bumi dan barang produksi dari luar. Pedagangnya 30 persen adalah pedagang Nusantara, 40 persen pedagang warga asli Kampung Doyo Baru, dan sisanya 30 persen pedagang Orang Asli Papua (OAP) dari kampung dan daerah lain.
Pengelolaan Pasar Kampung Doyo Baru oleh Pemerintahan Kampung sudah berjalan sekitar empat tahun. Saat ini dikelola BUMKamp Doyo Baru yang juga mengelola sampah di pasar dan sampah keluarga di kampung.
“Dari retribusi pasar setiap bulan bisa mencapai Rp10 juta, dana tersebut digunakan kembali untuk membayar sèwa tanah lokasi pasar kampung setiap bulan Rp4 juta, honor tenaga keamanan dua orang Rp3 juta, sisanya untuk listrik dan air bersih,” ujarnya.
Untuk pengolaan sampah, lanjut Yappo, setiap Kepala Keluarga dibebankan sebesar Rp25 ribu. Tarif ini sesuai Peraturan Bupati Jayapura. Sedangkan untuk pedagang yang memiliki ruko di pasar, perbengkelan, warung, dan kios dibebankan Rp100 ribu setiap bulan.
Hasil dari retribusi
pengelolaan sampah tersebut masuk ke pendapatan kampung Rp17 juta hingga Rp20
juta per bulan.
“Petugas kami ada dua hingga tiga orang dengan satu truk armada pengangkut sampah, setiap hari melayani dan menjemput sampah dari rumah ke rumah,” katanya.
Yappo berharap ada dukungan dari semua warga dan pedagang agar kerja BUMKamp lancar.
“Soal pendapatan, khususnya dari pasar, besar dan jumlah retribusi tidak dipersoalkan, sebab masyarakat bisa berjualan dan belanja di pasar yang terdekat. Karena rata-rata masyarakat di sini punya kebun, jadi bisa langsung ke pasar untuk berjualan,” ujarnya.
Anton, pedagang sayuran dan buah-buahan di Pasar Kampung Doyo Baru mengaku sangat menikmati pekerjaannya sebagai pedagang saat Pasar Kampung ini resmi dibuka.
Menurutnya, sebelum ada Pasar Kampung, warga harus berjualan dan berbelanja ke Pasar Baru yang cukup jauh.
“Berjualan juga di Pasar Baru, tetapi sangat jauh dan pendapatan setiap hari tidak menentu. Sementara di Pasar Doyo Baru ini pendapatan sangat jelas,” ujarnya.
Anton mengakui dalam berusaha, modal awalnya Rp5 juta untuk stok barang. Sayur-mayur dan buah-buahan ia beli kepada warga yang punya kebun atau pohon buah, seperti di Kertosari, Distrik Sentani Barat Moi atau di tempat jual buah di pertigaan jalan Genyem.
“Pasarnya tidak besar,
tetapi jumlah pembeli yang setiap saat ada dan datang belanja sehingga
kelebihan dari modal awal bisa kita peroleh,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Hana Hikoyabi mengatakan Pasar Doyo Baru yang diresmikan tiga tahun lalu diharapkan menjadi tempat yang tepat bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka secara berkesinambungan.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang saat ini sudah meningkat drastis dan tingginya pertumbuhan perumahan di Kampung Doyo Baru akan menambah pendapatan yang nantinya akan menunjang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung.
“Pasarnya dekat dengan
jalan utama dan ditempati seluruh warga Kampung Doyo Baru. Pemerintah Kampung
diharapkan bisa kreatif dalam mengelola seluruh potensi yang bersumber dari
pasar tersebut,” ujarnya. (*)
Sumber: https://www.antaranews.com/tag/doyo-baru-sentani
Bagikan:
Kampung Doyo Baru
Distrik Waibu
Kabupaten Jayapura
Provinsi P A P U A
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini